ABOUT US

Our development agency is committed to providing you the best service.

OUR TEAM

The awesome people behind our brand ... and their life motto.

  • Neila Jovan

    Head Hunter

    I long for the raised voice, the howl of rage or love.

  • Mathew McNalis

    Marketing CEO

    Contented with little, yet wishing for much more.

  • Michael Duo

    Developer

    If anything is worth doing, it's worth overdoing.

OUR SKILLS

We pride ourselves with strong, flexible and top notch skills.

Marketing

Development 90%
Design 80%
Marketing 70%

Websites

Development 90%
Design 80%
Marketing 70%

PR

Development 90%
Design 80%
Marketing 70%

ACHIEVEMENTS

We help our clients integrate, analyze, and use their data to improve their business.

150

GREAT PROJECTS

300

HAPPY CLIENTS

650

COFFEES DRUNK

1568

FACEBOOK LIKES

STRATEGY & CREATIVITY

Phasellus iaculis dolor nec urna nullam. Vivamus mattis blandit porttitor nullam.

PORTFOLIO

We pride ourselves on bringing a fresh perspective and effective marketing to each project.

  • KONFIGURASI MIKROTIK 5.20

    KONFIGURASI MIKROTIK 5.20


    Untuk konfigurasinya saya menggunakan RouterOS Mikrotik versi 5.20 dengan topology jaringan sebagai berikut :
    Bagi yang belum punya mikrotik versi 5.20 full version [include. crack] silahkan download disini Download Mikrotik 5.20 Full


    Bagi yang sudah punya mikrotiknya ataupun yang memakai mikrotik type routerboard, langsung aja ketahap konfigurasi:
    #Catatan. pastikan mikrotik yang anda gunakan minimal mempunyai 3 port ethernet.
    Untuk konfigurasinya saya menggunakan aplikasi winbox untuk meremote mikrotik, bagi yang belum punya aplikasi Winbox silahkan download disini. Download Winbox MikroTik 

    Buka winbox dan masukan ip address mikrotik, username dan password mikrotik anda. Jika mikrotik anda blom mempunyai ip address, klik [] kemudian pilih mac address mikrotik anda, untuk username default mikrotik yaitu admin, password gak di isi biarkan kosongkan saja.


    [1]. Setting Interface MikroTik
    Buka menu interfaces maka akan tampil seperti berikut.
    Ubah nama interface mikrotik menjadi seperti berikut :
    ether1  ======>  INTERNET
    ether2  ======>  LAN
    ether3  ======>  WIFI

    [2]. Setting IP Address DHCP-Client MikroTik
    Buka menu IP >> DHCP Client, kemudian klik tanda [ + ] pada bagian Interface, pilih INTERNET, sehingga interface ini akan mendapatkan ip address secara otomatis dari modem. Ceklis pada bagian Use Peer DNSUse Peer NTPAdd Default Route. Jika sudah klik OK. Ip address yang saya dapat adalah 192.168.245.130/24


    [3]. Setting IP Address MikroTik
    Buka menu IP >> Addresses,  kemudian klik tanda [ + ] dan masukan ip address sebagai berikut:
    Interface: LAN >> Address: 192.168.10.254/24

    Interface: WIFI >> Address: 192.168.20.254/24



    [4] Setting IP DHCP-Server Network MikroTik
    Buka menu IP >> DHCP Server >> Networks, kemudian klik tanda [ + ] dan masukan seperti berikut.

    Address: 192.168.10.0/24  Gateway: 192.168.10.254  Netmask: 32  DNS: 8.8.8.8, 192.168.10.254  Domain: lan.bukan-wifi.id
    Address: 192.168.20.0/24  Gateway: 192.168.20.254  Netmask: 32  DNS: 8.8.8.8, 192.168.20.254  Domain: wifi.bukan-wifi.id


    [5] Setting DHCP-Server MikroTik
    Buka menu IP >> DHCP Server, kemudian klik tanda [ + ] dan masukan seperti berikut.

    Name: LAN  Interface: LAN  Address Pool: Lan  Add ARP For Leases: yes

    Name: WIFI  Interface: WIFI  Address Pool: Wifi  Add ARP For Leases: yes



  • KUMPULAN SOAL-SOAL UAS TKJ

    KUMPULAN SOAL-SOAL UAS TKJ


    Assalamualaikum wr.wb.
    Selamat pagi guys, masih bersama dengan saya mimin di website ini. Nah untuk kali ini saya mau berbagi tentang soal-soal Ujian Akhir Semester nih guys. Terkhusus untuk materi tentang Teknik Komputer dan Jaringan. Bagi temen-temen yang membutuhkan ini dokumen atau ini soal boleh minta ke mimin ko guys. Atau boleh belajar lewat dokumen ini ko guys. Nah, daripada kelamaan ngomong kesana-kemari. Yuk segera download di

  • KECEPATAN TRANSFER DATA KABEL UTP VS SHARE IT

    KECEPATAN TRANSFER DATA KABEL UTP VS SHARE IT


    Posting selanjutnya kali ini saya akan membahas tentang perbandingan transfer data melalui kabel UTP dan melalui shareit. Mari kita simak pembahasan selanjutnya
    A.      Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
    Secara fisik, kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) terdiri atas empat pasang dawai medium. UTP digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm. UTP memiliki diameter eksternal 0.43 cm, hal ini memudahkan dalam melakukan instalasi. UTP juga men-support arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat populer.
    Kelebihan dari kabel UTP antara lain :
    1)      Media dan ukuran konektor kecil.
    2)      Kecepatan dan keluaran 10-100 Mbps.
    3)      Biaya rata-rata per node murah.
    Nah itu tadi kelebihan dari kabel UTP. Setiap kelebihan pasti ada kekurangan dong. Apa saja sih kekurangan dari kabel UTP. Lanjut simak nih…
    Kekurangan dari kabel UTP adalah rentan terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya. Akan tetapi pada prakteknya para administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan.

    B.      SHAREit
    Shareit yaitu aplikasi yang digunakan untuk transfer file dari komputer/laptop ke android (sebaliknya), atau dari android ke android. Shareit bisa dianggap sebagai aplikasi terbaik untuk berbagi pakai file antar perangkat saat ini.
    Kecepatan mengirim dan menerima file lewat shareit:
    Tidak ada data pastinya karena tergantung kualitas sinyal wifi yang tersedia, semakin bagus sinyal wifi yang tersedia maka semakin cepat data transfernya. Tapi yang jelas bisa lebih dari 100x kecepatan bluetooth.
    Pernah pakai shareit untuk pertukaran data yang besar?

    Pernah, saya menggunakan shareit untuk pertukaran data mp3 yang cukup banyak (besar). Datanya lebih dari 400MB hanya dibutuhkan waktu sekitar 9 menit. Cepat sekali kan bertukar data tanpa kabel, hanya mengandalkan sinyal wifi.
  • KONFIGURASI BLUE-LINK

    KONFIGURASI BLUE-LINK



    1)      Hidupkan Blue-Link BL-R30G Terlebih dahulu atau reset ulang blue-link anda jika pernah di setting
    2)      Sambungkan kabel data (UTP Straight kabel) ke port LAN komputer/Laptop Anda.
    3)      Masuk Control panel lalu pilih Network Connection.
    4)      Lalu pilih Local Area Network
    5)      Lalu setting dengan:
    IP Address= 192.168.2.3
    Subnetmask= 255.255.255.0
    Gateway= 192.168.2.2 (IP default AP nnti harus diganti 192.168.2.2) Preffered DNS server = 208.67.222.222
    6)      Masukkan IP default IP address ke address bar(192.168.2.254), Lalu Enter.
    7)      Maka muncul gambar diatas. Slik setup wizard lalu klik Next
    8)      Muncul gambar diatas. Pilih Mode Gateway lalu klik Next
    9)      Muncul gambar diatas. Langsung klik Next
    10)   Muncul gambar diatas. Ganti IP default menjadi 192.168.2.2 lalu klik Next
    11)   Pilih DHCP Client lalu klik Next
    12)   Pilih Mode AP dang anti SSID sesuka kamu, dan pilih channel yang kamu inginkan.
    INGAT! Jika membuat AP secara bersamaan jangan sampai Channel sama. Akan menimbulkan Crash.
    13)   Akan muncul gambar diatas jika anda menggunakan WEP.dan jika anda pilih WPA maka akan muncul gambar satunya. Lalu isi password yang anda suka, lalu klik finish.
    14)   Klik TCP/IP setting lalu pilih LAN Interface dan setting:
    IP Address= 192.168.2.2 (IP default Blue-link anda yang telah diubah)
    Subnetmask= 255.255.255.0
    DHCP = Server
    DHCP Range = 192.168.2.3 – 192.168.2.254 (nb: terserah anda menentukan awal dan akhir IP)
    Lalu Klik Apply Changes
    15)   Klik WAN Interface pada TCP/IP settings. Pilih:
    WAN Access Type = DHCP Client
    Hostname=
    MTU Size = 1492
    Set DNS Manually
    DNS 1: 202.67.222.222
    Lalu klik apply changes

    16)   Pilih Apply All
  • MENGENAL JARINGAN MODERN LTE (LONG TERM EVOLUTION)

    MENGENAL JARINGAN MODERN LTE (LONG TERM EVOLUTION)


    A.    Pengertian Jaringan Long Term Evolution (LTE)
    Long Term Evolution (LTE) adalah generasi teknologi telekomunikasi selular. Menurut standar, LTE memberikan kecepatan uplink hingga 50 megabit perdetik (Mbps) dan kecepatan downlink hingga 100 Mbps. Tidak diragukan lagi, LTE akan membawa banyak manfaat bagi jaringan selular. Perkembangan telekomunikasi menurut standar 3GPP (third generation partnership project). LTE dibangun dengan tujuan untuk peningkatan efisiensi, penigkatan layanan, pemanfaatan spectrum lain dan integrasi yang lebih baik. Hasil LTE ini adalah berupa evolusi release 8 dari UMTS standard termasuk modifikasi dari sistem UMTS. LTE ini menjadi evolusi lanjutan dari 3G dan akan dikenal sebagai 4G yang nanti akan jauh lebih efisien dan simpel. LTE mampu melakukan Download dan Upload dari telelpon selular dengan kecepatan ratusan Mbps. LTE dipersiapkan untuk format jaringan selular masa depan. Kekuatannya jauh melebihi yang sudah ada baik 3G HSDPA maupun HSUPA karena mampu mengalirkan data hingga 100Mbps untuk Downlink dan 50 Mbps untuk Uplink sehingga dapat mendukung jaringan yang berbasis IP. 

    B.     Persyaratan Jaringan Long Term Evolution (LTE) 
    Dalam rangka memenuhi persyaratan dari IMT Advanced tentang 4G, maka LTE mempunyai beberapa persyaratan sebagai berikut : 
    1) Bandwidth yang terskala, E-UTRA dapat beroperasi pada alokasi bandwidth yang berbeda-beda, yaitu 1.25 MHz, 2.5 MHz, 5 MHz, 10 MHz, 15 MHz, dan 20 MHz baik pada uplink maupun downlink. 
    2) Puncak laju data sebesar 100 Mbps untuk downlink, dan 50 Mbps untuk uplink dengan alokasi spektrum bandwidth 20 Mhz. 
    3) Mencapai 200 pengguna aktif dalam 1 sel (5 MHz) 
    4) User-plane latency kurang dari 5 ms 
    5) Pilihan spektrum frekuensi yang dapat disesuaikan dengan jaringan saat ini yaitu band GSM, CDMA, UMTS (450,700, 850, 900, 1700, 1800, 1900, 2100, 2500MHz) 
    6) Mendukung baik untuk operasi FDD (Frequency Division Duplex) maupun TDD (Time Division Duplex) 
    7) Antena MIMO sudah terstandardisasi sehingga secara umum dapat meningkatkan pesat data sektoral. 

    C.     Arsitektur Jaringan Long Term Evolution (LTE) 
    Arsitektur jaringan LTE dirancang untuk tujuan mendukung trafik packet switching dengan mobilitas tinggi, quality of service (QOS), dan latency yang kecil. Pendekatan packet switching ini memperbolehkan semua layanan termasuk layanan voice menggunakan koneksi paket. Oleh karena itu pada arsitektur jaringan LTE dirancang sesederhana mungkin, yaitu hanya terdiri dari dua node yaitu eNodeB dan mobility management entity/gateway (MME/GW). Hal ini sangat berbeda dengan arsitektur teknologi GSM dan UMTS yang memiliki struktur lebih kompleks dengan adanya radio network controller (RNC). Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan hanya adanya single node pada jaringan akses adalah pengurangan latency dan distribusi beban proses RNC untuk beberapa eNodeB. Pengeliminasian RNC pada jaringan akses memungkinkan karena LTE tidak mendukung soft handover. Sedangkan arsitektur lengkap LTE sebagai berikut : 
    1. eNodeB Jaringan akses pada LTE terdiri dari satu elemen, yaitu eNodeB. eNodeB (eNB) merupakan interface dengan UE (User Equipment). eNodeB berfungsi untuk Radio Resurce Management (RRM) dan sebagai transceiver. Sebagai RRM, fungsi eNodeB adalah untuk mengontrol dan mengawasi pengiriman sinyal yang dibawa oleh sinyal radio, berperan dalam autentikasi atau mengontrol kelayakan data yang akan melewati eNodeB, dan untuk mengatur scheduling. 
    2. Mobility Management Entity (MME) MME dapat dianalogikan sebagai MSC pada jaringan GSM. MME adalah node-kontrol utama pada jaringan akses LTE. Ia bertanggung jawab untuk prosedur paging untuk idlemode UE termasuk retransmisi. MME juga bertanggung jawab dalam proses aktivasi/deaktivasi dan autentikasi user (dengan bantuan HSS). MME juga berfungsi untuk mengatur handover, yaitu memilih MME lain untuk handover dengan MME lain, atau memilih SGSN untuk handover dengan jaringan akses 2G/3G. 
    3. Serving Gateway (SGW) SGW terdiri dari dua bagian, yaitu 3GPP Anchor dan SAE Anchor. 3GPP Anchor berfungsi sebagai gateway paket data yang berasal dari jaringan 3GPP, sedangkan SAE Anchor berfungsi sebagai gateway jaringan non- 3GPP. SGW merutekan dan memforward paket datauser, sambil juga berfungsi sebagai mobility anchor saat handover antar eNodeB dan untuk menghubungkan LTE dengan jaringan lain yang sudah ada.
    4. Home Subscriber Server (HSS) HSS adalah database utama yang ada pada jaringan LTE. HSS adalah sebuah super HLR yang mengkombinasikan fungsi HLR sebagai database dan AuC sebagai autentikasi. 

    D.    Layanan Jaringan Long Term Evolution (LTE) 
    Melalui kombinasi downlink dan kecepatan transmisi (uplink) yang sangat tinggi, lebih fleksibel, efisien dalam penggunaan spektrum dan dapat mengurangi paket latensi, LTE menjanjikan untuk peningkatan pada layanan mobile broadband serta menambahkan layanan value-added baru yang menarik. Manfaat besar bagi pengguna antara lain streaming skala besar, download dan berbagi video, musik dan konten multimedia yang semakin lengkap Untuk pelanggan bisnis LTE dapat memberikan transfer file besar dengan kecepatan tinggi, video conference berkualitas tinggi dan nomadic access yang aman ke jaringan korporat. Semua layanan ini memerlukan throughput yang signifikan lebih besar untuk dapat memberikan quality of service. 
    Berikut layanan dan aplikasi LTE. Kategori layanan Saat ini LTE Layanan Suara Real-time audio VoIP, Konferensi video Pesan P2F SMS, MMS, Email prioritas rendah, Pesan foto, IM, Email mobile, Pesan video, Browsing Akses kelayanan informasi online dengan tarif jaringan standar. Saat ini sangat terbatas untuk browsing WAP melalui jaringan GPRS dan 3G. Browsing super cepat, mengupload konten ke situs sosial. 

    E.     Kelebihan dan Kekurangan Jaringan Long Term Evolution
    Ada beberapa kelebihan teknologi LTE 4G yang sangat berbeda dengan teknologi sebelumnya, antara lain: 
    1) Teknologi LTE menawarkan kecepatan downlink hingga 300 Mbps dan Uplink 75 Mbps. 
    2) LTE menggunakan Orthogonal Frequency Division Mutiplexing (OFDM) yang mentransmisikan data melaului banyak operator spektrum radio yang masing-masing sebesar 180 kHz.
    3) Mendukung gelombang frekuensi yang saat ini digunakan oleh sistem IMT dan ITU-R. 
    4) Untuk di perkotaan, frekuensi band yang lebih tinggi dan digunakan untuk mendukung kecepatan tinggi mobile broadband. 
    5) Mendukung MBSFN (Multicast Broadcast Single Frequency Network). 
    6) Peningkatan dukungan mobilitas tinggi.
    Kekurangan Teknologi 4G LTE: 
    1) Biaya untuk infrastruktur jaringan baru realtif mahal. 
    2) Jaringan harus diperbaharui maka peralatan baru harus diinstal. 
    3) LTE menggunakan MIMO (Multiple Input Multiple Output), tentunya memerlukan antena tambahan pada pancaran pangakalan jaringan untuk transmisi data. 
    4) Sebagai akibatnya jika terjadi pembaharuan jaringan maka pengguna perlu membeli mobile device baru agar dapat menikmati jaringan yang mendukung teknologi LTE


  • Diberdayakan oleh Blogger.

    Blogger news

    Blogroll

    Blogger templates

    About

    WHAT WE DO

    We've been developing corporate tailored services for clients for 30 years.

    CONTACT US

    For enquiries you can contact us in several different ways. Contact details are below.

    TKJ

    • Street :Road Street 00
    • Person :Person
    • Phone :+045 123 755 755
    • Country :POLAND
    • Email :contact@heaven.com

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.